Tips Trading Saham Dengan Moving Average
BUKA SAHAM – Para trader pasti sudah mengerti istilah Moving Average atau indikator teknikal yang merata-ratakan harga baik itu penutupan pembukaan dan terhubungnya menjadi sebuah garis. Sebagai indikator, trading saham dengan Moving Average bersifat trend-following (mеngіkutі tren) dаn lagging (berdasarkan) Kаrеnа dіbuаt bеrdаѕаrkаn harga уаng tеlаh yang terjadi. Misalnya dalam rentang 5 hari (1 minggu), 20 hari (1 bulan), 60 hari (3 bulan), maupun 120 hari (6 bulan). Jadi dapat dikatakan trading saham dengan Moving Average 60 berarti pergerakan harga 3 bulan ke belakang.
Garis yang didapat dari perhitungan harga sebelum hari ini, yang menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentang waktu tertentu atau biasa disebut MA (Moving Average)
Semakin banyak indikator yang digunakan dalam perhitungan indikator, maka pergerakan garis akan semakin lаmbаt (tertinggal) dibandingkan hаrgа. Trading saham dengan indikator Moving Average berperiode pendek akan lebih “lincah” daripada indikator yang berperiode lеbіh tinggi.
Golden Cross adalah pola yang terbentuk dari lintas silang (Cross) antara Moving Average (MA) periode rendah dengan MA yang memiliki periode lebih tinggi dan mengarah ke atas. Golden Cross menandakan bahwa saham yang sedang dipantau akan cenderung naik (bullish), dan lebih cocok digunakan untuk saham dengan volatilitas rendah atau sedang.
Death Cross adalah pola yang terbentuk dari lintas silang (Cross) antara Moving Average (MA) periode rendah dengan MA yang memiliki periode lebih tinggi dan mengarah ke bawah. Death cross menandakan bahwa saham yang sedang dipantau akan cenderung turun (bearish), dan lebih cocok digunakan untuk saham dengan volatilitas rendah atau sedang. Demikian tips trading saham dengan Moving Average golden cross dan death cross.
Ada 3 Moving Average:
- Simple Moving Average (SMA)
SMA dihitung dengan rumus Moving Average dasar, yaitu nilai rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu. SMA merupakan jenis Moving Average paling sederhana dan paling banyak dimanfaatkan oleh pedagang, khususnya SMA-200 Day. SMA-200 Day digunakan sebagai acuan tren jangka panjang (tren primer), karena Bounce dan Breakout dari SMA-200 Day sangat signifikan untuk melihat tren harga dan menentukan support atau resistance jangka panjang. - Exponential Moving Average (EMA)
Sama seperti SMA, EMA dihitung berdasarkan nilai rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu, tetapi ditambahkan pembobotan (Multiplier) lebih tinggi bagi harga yang lebih baru. Dengan begitu, EMA bisa menghasilkan pembacaan yang ‘lebih halus’ dibandingkan SMA. Indikator EMA lebih populer dibanding SMA, terutama bagi para trader harian yang lebih mengandalkan sinyal perdagangan dengan cepat nan akurat. - Weighted Moving Average (WMA)
Selain SMA dan EMA, ada juga WMA. Perhitungan WMA diambil berdasarkan pembagian dari jumlah total periode. Misalnya, WMA dengan periode 3 hari artinya: menghitung jumlah seluruh data dibagi jumlah periode. Dibandingkan dengan SMA, WMA lebih sensitif sehingga lebih cepat dalam menghasilkan sinyal. Namun perlu diperhatikan bahwa WMA memiliki lebih banyak Noise. Demikian tips trading saham dengan Moving Average Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA), Weighted Moving Average (WMA).
Pada prinsipnya, Tips Trading Saham Dengan Moving sangat membantu trader saham dalam mengambil keputusan dan menentukan keputusan dalam waktu yang cepat karena sifatnya yang sederhana dalam penggunaan dan sangat cocok untuk digunakan dalam melakukan Swing Trading. Dari artikel Tips Trading Saham dengan Moving Average kami berharap investor dapat memaksimalkan profit yang diperoleh.
Belum memiliki akun Mirae Asset Sekuritas? Daftar Sekarang DAFTAR
Untuk panduan cara daftar baca disini CARA DAFTAR MIRAE ASSET atau hubungi 0812 9307 0155
TERIMA KASIH BANYAK, MARI CUAN BERSAMA MIRAE ASSET SEKURITAS !!!!!
One comment
agus
January 28, 2022 at 7:57 am
makasih info nya mas bekti