Stock Split, juga dikenal sebagai “pemecahan saham,” adalah kebijakan korporasi di mana suatu perusahaan memecah saham yang ada menjadi beberapa saham. Proses ini meningkatkan jumlah saham beredar sekaligus menurunkan harga per saham. Pemecahan saham biasanya digunakan oleh perusahaan untuk membuat saham mereka lebih terjangkau dan dapat diakses oleh lebih banyak investor. Mari kita pelajari secara detail cara kerja stock split dan mengapa perusahaan memilih untuk menerapkannya.
Cara Kerja Stock Split
Ketika suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan stock split, maka perusahaan akan menerbitkan saham tambahan kepada pemegang saham lama berdasarkan rasio yang telah ditentukan. Rasio pemecahan saham biasa mencakup kelipatan 2:1, 3:1, atau bahkan lebih tinggi. Misalnya, dalam pemecahan saham 2:1, pemegang saham akan menerima dua saham untuk setiap saham yang mereka miliki saat ini, yang secara efektif menggandakan jumlah saham yang mereka miliki. Namun karena jumlah saham bertambah sebanding dengan rasio pemisahan, maka harga per saham disesuaikan untuk menjaga kapitalisasi pasar perseroan.
Tujuan Stock Split
1. Peningkatan Likuiditas: Dengan meningkatkan jumlah saham beredar, pemecahan saham meningkatkan likuiditas di pasar. Semakin banyak saham yang tersedia untuk diperdagangkan memudahkan investor untuk membeli dan menjual saham tersebut.
2. Harga Saham Lebih Rendah: Harga saham yang lebih rendah akibat pemecahan membuat saham lebih terjangkau bagi investor ritel dan berpotensi menarik investor baru yang mungkin terhalang oleh harga saham yang lebih tinggi.
3. Dampak Psikologis: Pemecahan saham dapat menimbulkan persepsi positif di kalangan investor bahwa saham perusahaan memiliki kinerja yang baik. Faktor psikologis ini dapat menyebabkan peningkatan permintaan terhadap saham tersebut.
4. Pemasaran dan Aksesibilitas: Perusahaan yang melakukan pemecahan saham bertujuan untuk memperluas basis pemegang sahamnya dengan menjadikan sahamnya lebih menarik dan dapat diakses oleh lebih banyak investor.
Dampak terhadap Investor
Bagi pemegang saham lama, pemecahan saham tidak mengubah nilai investasinya secara keseluruhan. Meski jumlah sahamnya bertambah, namun harga per sahamnya menurun secara proporsional, sehingga nilai totalnya tetap sama. Selain itu, pemecahan saham tidak menimbulkan implikasi pajak bagi pemegang saham karena tidak dianggap sebagai peristiwa keuntungan modal.
Contoh Stock Split
Saham BMRI yang melakukan split dengan rasio 1:2 pada tanggal 4 april 2023. Sehingga harga nominal saham yang awalnya sekitar 10.400 bisa menjadi Rp 5200. Jadi, jauh lebih terjangkau bagi para investor dan jumlah lembar saham yang beredar menjadi 2x lebih banyak dari sebelumnya.
Kesimpulannya, pemecahan saham merupakan aksi korporasi strategis yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan likuiditas pasar, meningkatkan aksesibilitas terhadap sahamnya, dan meningkatkan persepsi investor. Meskipun pemecahan saham tidak mempengaruhi nilai fundamental suatu perusahaan, namun hal ini dapat memberikan dampak psikologis yang positif bagi investor dan berpotensi mendorong permintaan terhadap saham tersebut. Secara keseluruhan, pemecahan saham memainkan peran penting dalam membentuk dinamika pasar saham dan merupakan alat yang umum digunakan oleh perusahaan untuk mengoptimalkan basis pemegang saham mereka.
Baca juga tentang : Reverse Stock
Saham stock split bukan jaminan bahwa saham itu 100% bagus, karena itu Anda harus tetap melakukan analisa laporan keuangan dengan baik sebelum memutuskan untuk membelinnya.
Daftar sekarang dan dapatkan berbagai macam benefit, masuk grup saham, informasi up to date, analisa tentang saham dan masih banyak lagi. SALAM CUAN!!!